Tangerang Setelah Pajajaran Bubar - Sejarah Tangerang Bagian 2
Tangerang Setelah Pajajaran Bubar - Sejarah Tangerang Bagian 2 |
Tangerang Setelah Pajajaran Bubar - Sejarah Tangerang Bagian 2. Kerajaan Sunda Pajajaran benar-benar runtuh atau bubar tepatnya pada tahun 1579 ketika Islam sudah tersebar ke hampir seluruh Jawa.
Tetapi Tanah Parahiyang (Tanggerang) sudah tidak menjadi milik Pajajaran lagi bahkan sejak 1526 ketika Prabu Pucuk Umun Banten Rd. Surajaya yang menjadi penguasa Kerajaan Banten Girang dikalahkan oleh sepupunya sendiri yaitu Maulana Hasanuddin/Pangeran Sabakingking (putera Nyi Kawunganten & Syarief Hidayatullah).
Hebatnya, semua penguasa Kerajaan Islam Banten sejak Maulana Hasanudin hingga cucu-cucunya yaitu Shulthan Abul Mafachir, tak ada satupun yang mengganggu tanah milik Prabu Pucuk Umun Banten yang amat luas mulai Sungai Cidurian di sebelah barat hingga Sungai Cipamugas atau Cigede atau Cisadane di timur.
Mungkin inilah bentuk penghormatan dari semua trah Kerajaan Islam Banten terhadap Prabu Pucuk Umun yang tak lain adalah masih saudara sepupu, sama-sama keturunan Prabu Siliwangi dari para kakeknya.
Tanah tersebut hanya akan diberikan pada cucu-cucu Prabu Pucuk Umun yang diyakini kelak pasti akan datang.
Posting Komentar untuk "Tangerang Setelah Pajajaran Bubar - Sejarah Tangerang Bagian 2"